Dapat kiriman pisang banyak banget dari teman yang barusaja pulang kampung. Antara senang dan bingung, pisang sebanyak itu mau diapakan, karena di rumah hanya ada saya dan Ayumi. Ayumi suka pisang dimakan begitu saja, tapi meski sudah banyak dimakan, pisangnya masih sisa banyak.
Sayapun lalu berinisiatif membuat muffin pisang. Sayangnya, tidak ada yang jual papercup di toko dekat tempat tinggal saya. Aduh, yasudah. Apa boleh buat, sepertinya hanya bisa buat banana cake. Waktu akan menimbang bahan, kabel timbangan digital saya tiba-tiba putus. Saya hampir menyerah, tapi melihat pisang-pisang yang kulitnya mulai kecoklatan itu, saya jadi tak tega.
Jadilah, saya mulai meraba-raba takaran dan untuk pertamakalinya, saya memakai takaran cup. Cup yang saya gunakan adalah cup rice cooker berukuran 160 ml. Cobaan belum selesai sampai di sini, karena ternyata saya tak lagi memiliki kertas roti dan loyang yang saya miliki bukan yang anti lengket. Jadilah saya olesi loyangnya dengan margarin lalu saya taburi terigu.
Dan beginilah hasil banana cake baking darurat hari ini!
Resepnya sbb:
Bahan kering:
2 cup terigu serbaguna
1 sdt soda kue
1 sdt baking powder
1/2 sdt garam
1/2 sdt vanila bubuk
Bahan basah:
4 buah pisang ukuran kecil, haluskan dengan garpu
2 butir telur
3/4 cup gula
80 ml minyak goreng
80 ml susu cair
Cara membuat:
1. Campur dan ayak semua bahan kering, sisihkan.
2. Kocok gula bersama telur dengan hand whisk atau garpu hingga gula larut. Masukkan pisang yang telah dilumatkan, lalu tambahkan minyak dan susu cair. Aduk hingga homogen (minyak menyatu sempurna dengan adonan).
3. Campurkan bahan basah ke dalam bahan kering. Aduk kembali hingga rata.
4. Tuang ke dalam loyang 10 x 20, lalu panggang di oven suhu 180 derajat selama 45-50 menit atau hingga matang. Jangan lupa tes kematangan. Tusuk adonan dengan lidi, pastikan tidak ada adonan yang masih basah/cair/lengket menempel pada lidi saat diangkat.
5. Keluarkan cake, lalu potong-potong jika sudah dingin.
Enjoy!
Comments
Post a Comment